BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam arti
sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai – nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.
Didalam pendidikan seringkali kita
temukan istilah “ Long Life Education” atau yang kita kenal dengan artian Pendidikan Seumur
Hidup, pendidikan seumur hidup memiliki berbagai macam konsep yang melatar
belakangi filosofi Belajar Sepanjang Hayat dengan mengingat proses pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis ,maka
pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
Pendidikan seumur hidup melalui dua
jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur
pendidikan luar sekolah termasuk didalamnya pendidikan keluarga.
Amatlah banyak dasar – dasar
pemikiran menyimpulkan bahwasannya Long life education adalah sangat penting
bagi kehidupan manusia ditinjau dari berbagai aspek dan implikasinya maka dari
itu pendidikan seumur hidup sangatlah penting dan erat dengan kehidupan manusia
untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan membentuk manusia seutuhnya.
1
BAB
II
I.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1.1
Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Konsep dasar pendidikan seumur
hidup sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari
zaman kezaman. Apalagi bagi umat islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup,
sebagai mana dinyatakan oleh hadist nabi yang berbunyi:
“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga
liang lahat”
Asas pendidikan seumur hidup itu
merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan proses kontinuitas yang
bermula sejak seorang dilahirkan hingga meninggal dunia,yang mencakup bentuk
bentuk belajar secara informal maupun formal,baik yang berlangsung dalam
keluarga,sekolah,dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan seumur hidup di
Indonesia baru mulai dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (TAP MPR
NO.IV/ MPR/1973 jo.TAP NO.IV/ MPR/ 1978 tentang GBHN)yang menetapkan prinsip
prinsip pembangunan nasional antara lain:
2
1.
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia indonesi seutuhnya dan pembangunan seluruhrakyat
Indonesia (arah pembangunan jangka panjang).
2.
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan didalam keluarga (rumah tangga),sekolah dan masyarakat,karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. (BAB IV GBHN bagian pendidikan)
Pendidikan seumur hidup bertujuan
untuk:
a.
Mengembangkan potensi kepribadian
manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin.
b.
Dengan mengingat proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup.
Dasar dari pendidikan seumur hidup
bertitik tolak atas kenyakinan, bhwa proses pendidikan dapat berlangsung selama
manusia hidup, baik didalam maupun luar sekolah.
1.2Pendidikan Seumur Hidup Dalam
Berbagai Perspektif
Cukup banyak dasar – dasar
pemikiranyang menyatakan bahwa Long life education adalah sangat penting. Dasar
– dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa
aspek,diantaranya sebagai berikut :
3
Tinjauan
Ideologis
Pendidikan seumur hidup akan
memungkinkan seseorang mengembangkanpotensi – potensinya sesuai dengan
kebutuhan hidupnya,sebab manusia dilahirkan mempunyai hak yang sama,khususnya
hak mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan(skill).
Tinjauan
Ekonomis
Pendidikan
adalah cara yang paling efektif mengeluarkan manusia dari lingkaran kebodohan
dan kemelaratan yang menjeratnya.pendidikan seumur hidup dalam konteks ini
memungkinkan seseorang untuk :
a.
meningkatkan produktivitasnya
b.
memlihara dan mengembangkan sumber –
sumber yang dimiliki
c.
memungkinkan hidup dalam lebih sehatdan
menyenangkan
d.
memiliki motivasi dalam mengasuh dan
mendidik anak- anaknya secara tepat,sehingga peranan pendidikan keluarga
menjadi sangat penting dan besar artinya.
Tinjauan
Sosiologis
Pada umumnya dinegara
berkembang,mayoritas orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan formal
untuk anak – anaknya .sehingga kebanyakan dari anak – anak tersebut kurang akan
pendidikan formal,putus sekolah, dan tidak jarang juga mereka samasekali tidak
bersekolah oleh karena itu pendidikan seumur hidup kepada orang tua merupakan
solusi dari masalah tersebut.
4
Tinjauan
filosofis
Dinegara
demokrasi,menginginkan seluruh rakyatnya menyadari pentingnya hak memilih dan
memahami fungsipemerintah,DPR, MPR dan sebagainya. Karenanya pendidikan kwarga
negaraan perludiberikan kepada setiap orang. Hal ini menjadi tugas pendidikan Seumur
hidup.
Tinjauan
Teknologis
Di
era globalisasi ini, Dunia dilanda eksplosi IPTEK.semua orang dari semua
kalangandari profesi dituntut untuk memperbaharui pengetahuan dan ketrampilannya,seperti
yang terjadi di Negara – Negara maju.
Bila
hal ini tidak dilakukan,maka kita akan selalu tertinggal karena kita tidak bisa
menutup diri dari segala kemajuan yang melanda.
Tinjauan
Psikologis dan paedagogis
Perkembangan
IPTEK yang sangat pesat dan kompleks mempunyai dampakdan pengaruh besar
terhadap berbagai konsep,teknik dan metode pendidikan yang menyebabkan Ilmu pengetahuan
tidaktidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah .oleh
sebab itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama ialah mengajarkan
bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak didiknya
untuk belajar terus sepanjang hidupnya,memberikan skill kepada anak secara
efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakatyang cenderung berubah
secara cepat.maka dari itu perlu diciptakan satu kondisi yang merupakan
aplikasi asas pendidikan seumur hidup.
5
Sebagai
pokok dalam PSH adalah seluruh individu harus memiliki kesempatanyang
sistematik, terorganisir untuk belajar di setap kesempatansepanjang hidup
mereka.semua itu dengan tujuan untuk menyembuhkan kemunduran pendidikan
sebelumnya,memperoleh skill yang baru, meningkatkan keahlian mereka dalam upaya
pengertian tentang dunia yang mereka tempati,untuk pengembangan kepribadian
dalam tujuan – tujuan lainnya.
II.IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR
HIDUP PADA PROGRAM PENDIDIKAN
Implikasi
disini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan.maksudnya adalah suatu yang merupakan tindak lanjut atau follow
updari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur
hidup.
Penerapan asas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan
dan sarana pendidikan dimasyarakat mengandung kemungkinan yang luasdan
berfariasi. Implikasi PSH pada program pendidikan, sebagai mana yang
dikemukakan oleh ananda W.P.Guruge dalam bukunya Toward Better Education
Management,dapat dikelompokkan menjadi beberapa katagori,yaitu :
1.Pendidikan Baca tulis fungsional
Adanya
program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan
relevansinya dengan kondisi yang ada pada Negara – Negara berkembang dengan
sebab masih banyaknya penduduk yang buta
huruf , melainkan juga sangat penting di
tinjau dari implementasinya
6
Realisasi
baca tulis fungsional,minimal memuat dua hal, yaitu:
a.
memberikan kecakapan membaca, menulis,
menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik.
b.
Menyediakan bahan – bahan bacaan yang
diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya
tersebut.
2.
Pendidikan Vokasional
Baik
pendidikan vocasional tersebut sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi
anak yang diluar batasusia sekolah, ataupun sebagai program pendidikan formal
dan nonformal dalam rangka Apprenticeship training,merupakan salah satu program
penting dalam rangka pendidikan seumur hidup
Dengan
terus berkembang dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin
meluasnya industrialisasi menuntut pendidikan vokasional itu tetap dilaksanakan
secara kontinu.
3.
Pendidikan Profesional
Sebagai
realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap – tiap profesihendaknya telah
tercipta Built In Mechanism yang memungkinkan golongan professional terus
mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut methodology, perlengkapan,
terminology dan sikap profesionalnya, sebab bagaimanapun apa yang berlaku pula
bagi professional,bahkan tantangan buat mereka lebih besar.
7
4.
Pendidikan Kearah Perubahan Dan Pembangunan
Di
era globalisasi ini banyak mempengaruhi dimensi kehidupan masyarakat.
Kenyataan
ini tentu konsekuensinya menuntut menuntut pendidikan yang berlangsung secara
kontinu(Life long education) pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan social dan pembangunan juga
merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
5.
Pendidikan Kewarga Negaraan Dan Kedewasaan Politik
Disamping
tuntutan penguasaan IPTEK, dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat
yang semakin maju dan kritis , baik rakyat biasa maupun pemimpin pemerintahan
di Negara yang demokratis,diperlukan pendidikan kewarga negaraan dan kedewasaan
politik bagi setiap warga Negara. Pendidika seumur hidup yang bersifat kontinu
dalam konteks ini merupakan konsekuensinya.
6.
Pendidikan Kultural Dan Pengisian waktu senggang
Sepesialisasi
yang berlebihan dalam masyarakat,bahkan yang dimulai dari usia muda dalam
program pendidikan formal di sekolah,menjadikan manusia berpandangan sempit
pada bidangnya sendiri, buta akan nilai – nilai cultural yang terkandung dalam
warisan budaya masyarakat sendiri. Pendidikan cultural dan pengisian waktu
senggang secara konstruktif merupakan bagian penting dari long life education.
8
Sedangkan mengenai implikasi konsep
long life education pada sasaran pendidikan luar sekolah juga diklarifikasikan
menjadi enam kategori, yang meliputi:
1.
para buruh dan petani
2.
golongan remaja yang terganggupendidikan
sekolahnya
3.
para pekerja yang berketerampilan
4.
golongan technicians dan professionals
5.
para pemimpin dalam masyarakat
6.
golongan masyarakat yang sudah tua.
Apa
yang dikemukakan diatas, barang kali hanya sebagian kecil dan implikasi PSH
dalam program – program dan sasaran pendidikan, sebab bagaimanapun dalam
kondisi sekarang adanya kebutuhan dan tekanan baru justru lebih kompleks.
III. PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN
SEKOLAH DAN LUAR SEKOLAH YANG DILEMBAGAKAN DENGAN YANG TIDAK DILEMBAGAKAN.
v Pendidikan
Sekolah
Pendidikan
sekolah ialah merupakan pendidikan yang diselenggarakan melalui kegiatan
belajar mengajar (KBM) secara berjenjang dan berkesinambungan.
(UU
NO.2 Th 1989 Pasal 10 Ayat 2).
9
Macam
– macam sekolah.
a.
ditinjau dari yang mengusahakannya
1.
sekolah Negri, yaitu sekolah yang
diusahakan oleh pemerintah, baik dari segi pengadaan fasilitas maupun tenaga
kerja.
Instansi
penyelenggara pada umumnya adalah departemen pendidikan dan kebudayaan untuk
sekolah – sekolah umum, dan departemen agama untuk sekolah yang berciri khas
agama. Yaitu badan – badan swasta
2 sekolah swasta , yaitu sekolah yang
diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan – badan swasta.
Dilihat
dari setatusnya sekolah swasta terdiri dari:
a.
disamakan
b.
diakui
c.
terdaftar
d.
tercatat
b.ditinjau
dari sudut tingkat .
menurut
UU No.2 Th 1989, bahwa jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan
sekolah terdiri dari:
1.
pendidikan dasar:
a)
SD/MI
b) SMP/MTS
2. Pendidikan menengah:
a) SMU/SMK
b) MA
10
3. Pendidikan tinggi: Akademik, Institut,
Sekolah tinggi, universitas.
v Pendidikan
Luar Sekolah
Pendidikan
luar sekolah ialah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah
melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan.(UU. No.2 Th 1989 Pasal 10)bertujuan untuk warga belajar agar
mereka memperoleh keterampilan dalam hidupnya. Pendidikan Rumah tangga termasuk
di dalamnya,karena Pendidikan rumah tangga merupakan pendidikan pertama dan
utama, disebabkan pendidikan rumah tangga berperan memberikan keyakinan agama,
nilai budaya, nilai moral dan keterampilan kepada anak.
Perbedaan
antara pendidikan sekolah dengan luar sekolah
Ø
Keluesan
Pendidikan sekolah berkenaan dengan
waktu dan lama belajar
Ø
Usia Peserta didik
Ø
Isi pelajaran
Ø
Cara penyelenggaraan pengajaran
Ø
Cara penilaian hasil belajarnya
Ini
semua hanyalah sebagian kecil dan masih banyak pebedaan – perbedaan antara
keduanya.
11
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan:
Konsep
pendidikan seumur hidup (PSH) jauh sebelum orang barat mengangkatnya, Islam
sudah mengenal PSH. Sebagaimana Hadist Nabi Muhammad SAW
Yang artinya
Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat.
Pendidikan
seumur hidup adalah sebuah system konsep – konsep pendidikan yang menerangkan
bahwa keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar(KBM) berlangsung dalam
keseluruhan kehidupan manusia. Proses pendidikan bersifat secara kontinu dan tidak terkekang oleh waktu,
belajar sepanjang hayat untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat sesuai
dengan hadist nabi yang artinya “ barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia
maka hendaklah dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan
akherat maka hendaklah dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan
kebahagiaan dari keduanya maka hendaklah dengan ilmu.
12